KPU Usulkan Pemilu Serentak Nasional dan Daerah Dipisah

Selasa, 23 April 2019 | 13:11 WIB
YP
YD
Penulis: Yustinus Patris Paat | Editor: YUD
Ilustrasi Pemilu Legislatif 2019.
Ilustrasi Pemilu Legislatif 2019. (BeritaSatu Photo)

Jakarta, Beritasatu.com - Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Hasyim Asy'ari mengatakan pihaknya telah melakukan evaluasi terhadap sistem pelaksanaan pemilu serentak 2019. Evaluasi ini berdasarkan hasil riset pemilu 2009 dan 2014.

"Salah satu rekomendasinya adalah Pemilu Serentak 2 jenis, yakni serentak nasional dan serentak daerah," ujar Hasyim dalam keterangannya, Selasa (23/4/2019).

Pemilu Serentak Nasional, dilakukan untuk memilih pejabat tingkat nasional, presiden-wakil presiden, DPR RI dan DPD RI. Sementara Pemilu Serentak Daerah adalah untuk Pilkada Gubernur dan Bupati/Walikota serta DPRD Provinsi dan kabupaten/kota.

"Kerangka waktunya adalah Pemilu Nasional 5 tahunan, misalnya 2019 berikutnya 2024. Sedangkan Pemilu Daerah 5 tahunan, diselenggarakan di tengah 5 tahunan Pemilu Nasional, misalnya Pemilu Nasional 2019, dalam 2,5 tahun berikutnya atau tahun 2022 Pemilu Daerah," jelas dia.

Hasyim menyebutkan empat alasan mendasar mengapa Pemilu Serentah Nasional dipisah dari Pemilu Serentak Daerah. Pertama, dari aspek politik, kata Hasyim, akan terjadi konsolidasi politik yang semakin stabil, karena koalisi parpol dibangun pada bagian awal atau ketika pencalonan.

"Kedua, dari aspek manajemen penyelenggaraan pemilu, beban penyelenggara pemilu lebih proporsional dan tidak terjadi penumpukan beban yang berlebih," ungkap dia.

Alsan ketiga, dari aspek Pemilih. Menurut Hasyim, pemisahan tersebut akan membuat pemilih lebih mudah dalam menentukan pilihan, karena pemilih lebih fokus dihadapkan kepada pilihan pejabat nasional dan pejabat daerah dalam 2 pemilu yg berbeda.

"Terakhir, dari aspek kampanye, isu-isu kampanye semakin fokus dengan is=su nasional dan isu daerah yang dikampanyekan dalam pemilu yang terpisah," pungkas Hasyim. 



Simak berita dan artikel lainnya di Google News

Ikuti terus berita terhangat dari Beritasatu.com via whatsapp

Bagikan

BERITA TERKAIT

Kapolri Benarkan Pilot Susi Air Kapten Philips Disandera KKB Papua

Kapolri Benarkan Pilot Susi Air Kapten Philips Disandera KKB Papua

NEWS
Kapolri: Pilot dan Penumpang Susi Air yang Diamankan KBB Papua Sedang Dicari

Kapolri: Pilot dan Penumpang Susi Air yang Diamankan KBB Papua Sedang Dicari

NEWS
Gempa Turki, 104 WNI Tak Punya Tempat Tinggal Layak dan Segera Dievakusi ke Ankara

Gempa Turki, 104 WNI Tak Punya Tempat Tinggal Layak dan Segera Dievakusi ke Ankara

NEWS
Dubes RI: Gempa Turki, Ibu dan 2 Anak dari Indonesia Hilang Kontak

Dubes RI: Gempa Turki, Ibu dan 2 Anak dari Indonesia Hilang Kontak

NEWS
Erick Thohir Jelaskan ke Jokowi Simbol Baju Banser yang Dipakainya Saat Puncak 1 Abad NU

Erick Thohir Jelaskan ke Jokowi Simbol Baju Banser yang Dipakainya Saat Puncak 1 Abad NU

NEWS
Video Membeludaknya Warga Nahdliyin di Puncak 1 Abad NU

Video Membeludaknya Warga Nahdliyin di Puncak 1 Abad NU

NEWS

BERITA LAINNYA

Loading..
ARTIKEL TERPOPULER





Foto Update Icon

B-FILES


Mudik Lebaran 2024: Fenomena Migrasi, Kesiapan Infrastruktur, dan Perputaran Uang

Opini Text

Anak Blasteran

Anak Blasteran

Paschasius HOSTI Prasetyadji